Senin, 11 November 2013

Berastagi

Berastagi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Berastagi merupakan objek wisata di dataran tinggi Karo. Berastagi berjarak sekitar 66 kilometer dari Kota Medan. Berastagi diapit oleh 2 gunung berapi aktif yaitu Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung. Di dekat Gunung Sibayak, terdapat pemandian mata air panas.
Aktivitas ekonomi di Berastagi terpusat pada pasar sayur dan buah-buahan, dan pada pariwisata. Etnis yang dominan di daerah ini adalah Batak Karo.


Objek-objek wisata di Brastagi:
  • Gundaling
  • Pasar Buah Berastagi
  • Desa Peceren
  • Danau Lau Kawar, terletak di kaki gunung Sinabung
  • Pagoda Lumbhini, replika Swedagon Wat Vietnam
  • Air Terjun Sikulikap
  • Museum Pusaka Karo, Berastagi
  • Gereja Inkulturatif Karo Santo Fransiskus Asisi
  • Rumah Gugung (Rumah Adat Karo), Berastagi

Hotel berastagi masa Hindia Belanda

Tugu perjuangan 45 di pusat kota Brastagi

Sebuah kios di Berastagi yang menjual buah-buahan


Panorama di puncak gunung sinabung tidak kalah indahnya, puncak kedua tertinggi di Sumatera utara (Sumut) itu mempunyai ketinggian 2.451 m.dpl. Satu-satunya gunung di Sumut yang berkakikan Danau hanya ditemukan di Sinabung.
Danau Lau Kawar memiliki pesona alam yang begitu memukau apalagi danau itu bagai dijaga puncak Lancuk. Lancuk adalah salah satu puncak tinggi Karo yang bertetangga dengan gunung Sinabung. Sinabung merupakan gunung api dengan tipe Strato atau berlapis. 

Mendaki Sinabung merupakan pilihan yang tepat untuk menghilangkan kejenuhan. Sepanjang pendakian menuju puncak masih ditemukan hutan tropis yang indah alami.Hamparan ladang penduduk yang ditumbuhi sayur,buah dan bunga-bungaan yang berwarna-warni. Dalam perjalanan di hutan, kita juga akan merasakan bau khas daun-daun dan pepohonan yang akan ditemui didalam hutan tropis. Selain itu, kita akan mendengar kicauan burung-burung yang begitu mengoda kita untuk mengamatinya lebih dekat dengan mengunakan teropong (binocular). Hampir mencapai puncak akan melalui tantangan berat jalan setapak bebatuan yang kiri-kanan jurangnya cukup curam.
Puncak Batu Segal
Gunung yang memiliki lembah terukir indah dari satu punggungan ke punggungan lain, memiliki salah satu puncak yang paling menantang yakni, puncak Batu Segal. Dikabarkan nama "Batu segal" diberikan oleh Tetua Karo disekitar kaki gunung. Puncak ini berbentuk pilar batu yang menjulang tinggi.

Belum lagi pesona kawah Sinabung setia memuntahkan uap panas. Kawah itu bernama, Kawah Batu Sigala. Kabarnya kawah itu menyimpan sejuta misteri yang tak terungkap sampai kini. Sementara di bagian puncak cukup luas dan terjal. Sebelah timurnya puncak terlihat keindahan Danau toba dan kota Medan dikejauhan. Sebelah baratnya, keindahan danau lau kawar dan hamparan rumah penduduk disekitar kaki gunung. Dari puncak terlihat perawakan gunung Sibayak dan jejeran pengunungan Bukit barisan yang indah. Berada di puncak biasanya suhu rata-rata 15 derajat celcius.
Status Sinabung
Secara administratif gunung sinabung termasuk dalam kabupaten Karo yang terletak di kecamatan Simpang empat. Gunung yang berkaki danau itu masih tergabung dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL). Hutan yang dimiliki oleh gunung sinabung merupakan hutan lindung berupa hutan alam pengunungan yang tergabung dalam Tahura Bukit Barisan (BB).
Danau Lau Kawar
Berkemah sambil bergitar mengelilingi api unggun di tepi danau pada malam hari, adalah acara menarik untuk melepaskan lelah selepas mendaki. Seusai makan malam setelah mendirikan tenda, Pendaki biasanya menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dan menjalin keakraban dengan sesama pendaki di tepi danau kawar sambil bersenda gurau. Sambil merasakan sejuknya udara pengunungan dan dinginnya udara malam disana pendaki saling menceritakan pengalamannya selama mendaki. Selain mendaki, biasanya para pengunjung datang hanya sekedar camping, memancing dan membakar ikan. Kegiatan ini dilakoni mereka untuk melepaskan stress dan kabur dari rutinitas yang mengekang kehidupan mereka sehari-hari.

Danau yang airnya jernih itu, sering pula dimanfaatkan oleh pengunjung untuk mencuci piring bekas sisa -sisa makanan sehabis camping, menyuci kenderaan, dan membersihkan diri sehabis mendaki. Berada di kaki gunung sambil memandang keindahan danau dan puncak Lancuk diseberang, keindahan alam terpancar tiada tara. Kemegahan puncak Lancuk punya keindahan tersendiri dari enam puncak Karo lainnya. Keindahan Lancuk menyimpan sejuta pesona yang menyatu dengan alam disekitarnya. Bilamana bernasib baik, pada sore hari yang cerah dapat dinikmati sunset (Matahari terbenam) dari tepi danau.
Route pendakian
Pendakian dari tepian danau kawar atau desa Sigarang-gara ke puncak, memakan waktu kurang lebih empat jam. Jarak dari kota Berastagi ke lokasi titik awal pendakian gunung sinabung di desa Lau Kawar kira-kira 27 km. Dari kota Medan dapat naik Bus trayek Medan-Kabanjahe,yakni Sinabung Jaya,Sutra dan Serasi Borneo dengan ongkos Rp.5000. Sampai di Brastagi atau di Kabajahe turun lalu mengganti bus jurusan lau kawar mengunakan angkutan pedesaan.
Pendakian dari jalur Danau kita akan merasakan arti berpetualang yang sebenarnya. Pendakian dari jalur itu melalui medan cukup terjal dan curam. Namun pendakian dari desa Mardinding ke puncak Sinabung jarang dilalui pendaki.
Kalau seandainya melalui jalur itu, dapat ditempuh dari kota Kabanjahe di terminal bus Tugu, dari sana mengendarai bus ke desa Mardinding. Route perjalanan sekitar 3 - 6 jam (tergantung dari kondisi fisik) untuk sampai di puncak dan agak susah untuk mencari air diperjalanan, disarankan untuk membawa air dari desa Mardinding.
Kondisi perjalanan tidak terlalu curam, hanya saja sewaktu kita melewati cadas harus hati2 karena kiri-kanan jurang. Begitu juga dengan jalur desa Sigarang-garang tidak jauh berbeda. Selamat Mendaki.



Ini bukan di Myanmar tapi di Desa Tongkoh, Kecamatan Dolatrayat, Kabupaten Karo, SumatraUtara. Tepatnya di objek wisata Taman Alam Lumbini yang kian ramai dikunjungi wisatawan. Pagoda emas tertinggi di Indonesia yang berjarak sekitar 55 kilometer dari kota Medan ini nampak semakin padat pengunjung saat liburan. Menariknya lagi, replika Pagoda Shwedagon ini tertinggi kedua di antara replica sejenis di luar negeri yang berada di Birma. Dan tercatat memegang dua rekor MURI yaitu Pagoda tertinggi di Indonesia (rekor pertama) dan kebaktian dihadiri bhiku terbanyak (rekor kedua).


Rupanya pengunjung di sini tidak hanya mereka yang beragama Buddha saja, diluar itu banyak yang tertarik dengan keindahan arsitektur pagoda ini serta keindahan taman alam yang mengelilinginya di tengah-tengah hawa sejuk Brastagi. Pengunjung tidak dipungut biaya sepeserpun untuk masuk ke objek wisata ini. Seperti saat itu, kami hanya perlu menulis di buku tamu, nama dan alamat serta jumlah rombongan. Meski tidak dikenakan biaya sedikitpun, objek wisata ini patut menjadi contoh. Karena segala fasilitas umum yang disediakan disitu sangat terawat dan bersih. Mulai dari toilet, fasilitas pelayanan informasi, taman-taman rekreasi, permainan anak-anak, jembatan gantung sebagai infrastruktur penyeberang di taman, ditata indah dan disesuaikan dengan suasana hutan alam di sekelilingnya. Ini menunjukkan bahwa tempat ini dikelola secara profesional.

Memasuki gerbang utama, setelah mengisi buku tamu, Nampak terhampar pelataran yang bersih dan luas tepat di depan pagoda yang berdiri megah berwarna keemasan dengan menara menjulang tinggi ke langit. Pagoda ini memiliki empat pintu besar yang seluruhnya berhiaskan ornament yang indah dan sangat detil. Dinding tembok mengelilingi bangunan utama menjadikan pagoda ini terlihat gagah dan kokoh namun tetap terasa hening dan nyaman. Dari penjelasan salah seorang staf Taman Alam Lumbini, dalam pagoda ini tersimpan sebanyak 2.958 rupang Buddha, 30 rupang Arahat dan 108 relik suci serta hampir seluruhnya dibawa langsung dari Myanmar, termasuk puncak pagoda setinggi 46,8 meter di atas stupa. Luar biasa!

Ada beberapa peraturan yang perlu diperhatikan jika kita ingin masuk ke bagian dalam pagoda ini. Diantaranya, harus melepas alas kaki, tidak boleh membawa makanan dan minuman, saat memotret tidak boleh menggunakan blitz, dan tentu saja tidak boleh berisik karena akan mengganggu mereka yang datang untuk sembahyang. Itulah kenapa meski di dalam pagoda dipadati pengunjung, tetap terasa suasana yang tenang dan damai. Di area pagoda, baik di luar maupun di dalamnya kita bisa jumpai para bhiku yang lalu lalang. Baik bhiku yang sudah berumur maupun mereka yang masih sangat muda. Dengan santun dan ramah para bhiku ini tersenyum saat berpapasan dengan para pengunjung.

Kehadiran pagoda ini memang tidak dapat dipungkiri membawa suasana dan nuansa baru di daerah wisata Brastagi yang dikenal karena kesejukan dan keindahan panorama alamnya. Karena keunikannya ini, meski tidak pernah mempromosikan keberadaannya nyatanya Taman Alam Lumbini ini selalu ramai wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Para pengunjung ini kebanyakan mendapatkan informasi tentang objek wisata Taman Alam Lumbini dari teman yang pernah berkunjung. Bahkan ada yang mendapat informasi dari jejaring sosial. Pantas informasinya cepat tersebar luas.

Jika diperhatikan, semua pengunjung dapat dipastikan tidak akan melewatkan momen berfotoria dengan latar belakang pagoda ini. Termasuk saya pribadi tidak melewatkan momen indah dan mengemasnya dalam bidikan kamera. Rasanya nuansa dan kesan seperti di luar negeri saja saat melihat di layar LCD hasilbidikan kamera. Kesan seperti di luar negeri ini bisa dibilang bukan omong kosong belaka. Ini terbukti saat saya kembali ke Jakarta dan menunjukkan foto pagoda ini kepada teman-teman dan mereka tidak menyangka kalau pagoda yang megah ini ada di Brastagi, Sumatra Utara. Mereka pikir itu di Thailand atau Myanmar!


Objek Wisata

Puncak Gunung Sibayak Sumatera UtaraGunung Sibayak adalah kelas gunung berapi aktif yang memiliki uap panas. Selain itu, letusan yang terjadi beberapa waktu lalu cukup mengguncang bebatuan di puncak gunung. Kondisi yang cukup “tidak beraturan” pada bebatuan puncak nya ini, justru menjadi keunikan tersendiri yang menarik wisatawan yang senang menguji adrenalinnya untuk berusaha menaklukkan Gunung Sibayak hingga mencapai puncaknya. Pemandangan matahari terbit dari puncak gunung akan membuat anda terperangah. Kilau kemunculan sinar matahari akan menerpa wajah Anda memberikan suasana hangat, menggantikan hawa dingin yang semalaman menyelimuti perjalanan Anda. Ya, demi melihat sunrise memang ramai pendaki memilih mendaki di malam hari. Idealnya, Anda harus mulai melangkah dari kaki gunung pada pukul 02.00 dini hari. Tidak perlu khawatir, sebab suasana di malam hari tetap akan memukau Anda. Ditambah lagi cahaya-cahaya lampu rumah penduduk yang menerangi langit Gunung Sibayak. Sesaat membuat Anda merasa sedang berada di bulan karena kondisi pijakan selama pendakian yang penuh batuan.
Selain keindahan pemandangan puncaknya, aliran air dari sela-sela batuan gunung akan sangat menyegarkan Anda. Penduduk banyak yang memanfaatkannya sebagai sumber air minum. Air nya dingin dan sangat jernih. Inilah alasan utama sumber air pegunungan yang terus mengalir ini menjadi salah satu sumber air untuk air minum kemasan merek “AQUA”.
Kawah Belerang Gunung SibayakTerlepas dari kawasan puncak, Gunung Sibayak masih menyimpan kemegahannya. Kawasan lainnya yang sering dijadikan objek berfoto bagi para pendaki adalah kawah Gunung Sibayak. Di dalam kawah ini terletak batu cadas dengan kawah belerang seluas 40.000 meter. Kandungan solfatara membuatnya tak berhenti menyemburkan uap panas. Bagian yang landainya dapat dijadikan tempat Anda untuk beristirahat sejenak di dalam tenda. Akhir pekan atau hari libur sekolah akan sangat berpengaruh terhadap pertambahan jumlah pendaki gunung.

Lokasi

Gunung Sibayak berlokasi di dataran tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Ketinggian Gunung yang kerap menjadi objek pendakian ini mencapai 2.094 meter dpl. Secara administratif, hutan alam pegunungan ini masuk dalam dalam kategori Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan. Puncak tertinggi dari Gunung Sibayak bernama “Takal Kuda”. Ini adalah bahasa Karo yang berarti “Kepala Kuda”. Posisi koordinat puncaknya adalah berada pada 97°30′BT dan 4°15′LS.

Akses

Berangkat dari Kota Medan, Anda akan menempuh jarak sejauh 77 km dengan waktu kurang lebih 2 jam untuk sampai di Berastagi. Anda bisa memilih kendaraan roda dua atau roda empat. Setelah itu, untuk mencapai lokasi, terdapat dua pilihan rute, diantaranya perjalanan dari Berastagi atau dari Desa Semangat Gunung.
Terdapat tiga pintu masuk hutan gunung yang bisa Anda pilih untuk menuju puncak Gunung Sibayak. Menelusuri jalan setapak sepanjang hutan tropis dan hamparan tebing curam. Jalur masuk tersebut adalah melalui Desa Raja Berneh (Semangat Gunung), Jalur 54, Penatapan jagung rebus dan Jaranguda yang berjarak sekitar 500 meter dari Kota Berastagi

Menyusuri Lekuk Keindahan Tanah Karo

Menyusuri Lekuk Keindahan Tanah KaroDamai dan selalu bersahabat dengan sekitar, itulah nilai-nilai yang dianut  masyarakat Karo yang melekat dengan suasana dataran tinggi Karo. Diapit oleh dua gunung berapi yang masih aktif,  Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung menjadikan Tanah Karo sebagai tempat yang cocok, untuk berdamai dengan alam, melepas penat dan mengisi baterai jiwa. Kesegaran markisa yang melegenda, kehangatan lau Debuk-debuk, tajamnya Sipiso-piso, serta megahnya salah satu bangunan tertinggi di dunia, akan menemani libur akhir pekan anda kali ini.
     Majua-jua. Orang Jakarte punya Puncak, Urang Bandung punya Lembang. Dan tak mau ketinggalan, Berastagi menjadi kebanggaan orang Medan. Nikmati secara langsung keelokan salah satu kota termahal di monopoli nasional. Berada di ketinggian 1.220 meter di atas permukaan laut, terbayang dong bagaimana sejuknya. Belum lagi, kota yang terletak 70 km arah selatan Kota Medan ini menjadi gudangnya buah-buahan serta sayur mayur yang super segar.
Pepohonan hijau ikut berliuk di sepanjang jalan. Tak lupa jejeran kedai yang menjajakan jagung bakar, menghiasi perjalanan Anda selama 2 jam melintasi jalan raya Medan-Berastagi.
Berendam sejenak untuk memulai akhir pekan Anda? Hmm… tampak menjadi ide yang menyenangkan yah. Putar kemudi Anda menuju pemandian air hangat di Desa Semangat Gunung. Kepulan asap belerang, menunggu untuk memanjakan diri Anda. Hangatnya air belerang sungguh relaksasi yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Tak jauh dari Desa Semangat Gunung, Anda bisa menemukan pemandian air hangat tradisional  yang konon telah ada sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Desa Lau Debuk-debuk. Kolam ini memang jauh lebih sepi dibanding kolam-kolam yang sudah berfasilitas modern.
Namun, menurut cerita, kolam pemandian air hangat yang ada di kawasan wisata pemandian ini hanya sepi di saat-saat tertentu saja, karena pada hari-hari yang dianggap keramat, pemandian ini dipenuhi para peziarah. Lihat saja jejak yang ditinggalkan para peziarah. Sesajen, jeruk dan sampah sampo. Oh ya, jeruk dipakai saat memandikan raga, bagi yang meyakininya bisa membersihkan tubuh dari sakit dan ruh jahat. Boleh percaya , boleh tidak. Awal liburan yang menarik bukan??
Lanjutkan perjalanan Anda menuju Bukit Merek, Kabupaten Karo, tepat di ketinggian 1500 meter dari permukaan laut, Taman Simalem  dibangun di atas tebing yang cukup curam, dengan visi agrowisata dunia. Pantas saja jika 206 hektar lahan resort, tertata hijau nan apik.
Anda ingin menyaksikan karunia Tuhan yang membentang luas, taman Simalem tempatnya.
Berkebun, tracking, hingga outbond bisa Anda habiskan di taman wisata ini. Bagi Anda yang ingin lebih dekat dengan alam, taman simalem resort  menyuguhkan alternatif penginapan yang nyaman meski berada di rerimbunan hutan.
     Berkeliling taman buah sudah biasa, saatnya Anda berkeliling taman labirin untuk mencoba peruntungan Anda. Sejak diresmikan pada tahun 2011, taman labirin dengan panjang setengah kilometer ini, memiliki tiga level ini menjadi salah satu permainan wajib kunjung wisatawan. Walaupun agak bingung tapi seruuu!
Dan begitu Anda tiba di ujung taman. Rasanya benar-benar seperti berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bernyasar-nyasar dahulu, bersenang-senang kemudian. Hutan, gunung, kebun, Danau Toba, seakan menyatu tanpa sekat pemisah. Bak pesona negeri di atas awan.
Ada satu lagi permainan baru di taman Simalem Resort, yang rugi jika tak Anda coba. Bermain golf, di antara hamparan kebun teh dan indahnya Danau Toba. Jangan khawatir jika tidak membawa stick golf, pihak Simalem menyediakannya untuk Anda. Lapangan golf seluas 16 hektar ini memiliki 9 hole.
Kunjungan Anda ke Simalem Resort, tak akan lengkap tanpa bertandang ke Pearl of Lake Toba Plaza. Dari ketinggian 500 meter, Danau Toba nan cantik, terhampar bak permadani yang akan memanjakan Anda. Di spot inii, berfoto narsis adalah wajib hukumnya.
     Dikaruniai dengan cuaca yang sejuk, membuat Berastagi menjadi daerah potensial untuk bercocok tanam, terutama berkebun. Buah markisa, jeruk manis ,dan terong belanda menjadi buah wajib icip di brastagi. Banyak orang Indonesia yang lari dari pajak, tapi di Berastagi, beraneka ragam wisatawan baik lokal dan wisatawan, memburu pajak di daerah Berastagi. Yah, pajak sebutannya. Yang berarti pasar.
Terletak di daerah tugu perjuangan, Berastagi, pajak buah ini  menjual berbagai buah-buahan khas Karo. Satu hal yang  perlu diperhatikan saat Anda berbelanja adalah harga buah bisa ditawar tapi menawarnya jangan kejam-kejam, karena harga buah di sini relatif sangat murah.
Nah bagi Anda bagi pecinta bangunan-bangunan megah, sasarkan diri Anda di Taman Alam Lumbini, Desa Tongkoh. Anda akan disambut oleh bangunan emas nan megah yang merupakan stupa tertinggi di Indonesia, Replika Pagoda Shwedagon. Pagoda ini juga merupakan replica kedua tertinggi di AsiaTenggara.
Sejak tahun 2010, replika Pagoda Shwedagon ini menjadi incaran wisatawan yang berkunjung ke Berastagi. Bagian dalam pagoda ini juga tak kalah megah. Terdapat empat rupang Buddha utama, terpampang di bagian tengah ruangan. Varada Mudra, Dhammacakka Mudra, Bhumiphassa Mudra, dan Jhana mudra. Belum lagi 8 choanteng yang berisi 1118 stupa Buddha. Di langit-langit pagoda tergantung dengan cantik lentera-lentera.
Di dalam pagoda, Anda bisa membeli lilin-lilin untuk berdoa. Bagi Anda yang bukan penganut Buddha pun, juga boleh berdoa kepada Yang Maha Kuasa.
Usai mengagumi megahnya Shwedagon, saatnya menyambangi air terjun Sipiso-piso. Hiiii dari namanya seram yah, tajam bak pisau. Hmm… kira-kira setajam apa  yah…
Untuk dapat mencapai lokasi air terjun, Anda harus melawan lelah menaklukkan ribuan anak tangga yang cukup terjal dan curam. Tapi jangan khawatir, cantiknya danau toba akan senantiasa menemani Anda dalam perjalanan. Perjalanan panjang pun tak akan terasa begitu melelahkan. Jangan lupa untuk membawa minuman, agar anda tidak mengalami dehidrasi yah.
Suara air terjun dan sejuknya perbukitan, menggenapi lelah Anda yang terbayar lunas. Dijamin Anda akan akan malas untuk beranjak pulang. Walaupun lelah, tak boleh lupa untuk bergaya yah.