Berastagi merupakan objek wisata di dataran tinggi Karo. Berastagi berjarak sekitar 66 kilometer dari Kota Medan. Berastagi diapit oleh 2 gunung berapi aktif yaitu Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung. Di dekat Gunung Sibayak, terdapat pemandian mata air panas.
Aktivitas ekonomi di Berastagi terpusat pada pasar sayur dan buah-buahan, dan pada pariwisata. Etnis yang dominan di daerah ini adalah Batak Karo.
Objek-objek wisata di Brastagi:
- Gundaling
- Pasar Buah Berastagi
- Desa Peceren
- Danau Lau Kawar, terletak di kaki gunung Sinabung
- Pagoda Lumbhini, replika Swedagon Wat Vietnam
- Air Terjun Sikulikap
- Museum Pusaka Karo, Berastagi
- Gereja Inkulturatif Karo Santo Fransiskus Asisi
- Rumah Gugung (Rumah Adat Karo), Berastagi

Panorama di puncak gunung sinabung tidak kalah
indahnya, puncak kedua tertinggi di Sumatera utara (Sumut) itu mempunyai
ketinggian 2.451 m.dpl. Satu-satunya gunung di Sumut yang berkakikan
Danau hanya ditemukan di Sinabung.

Danau Lau Kawar memiliki pesona alam
yang begitu memukau apalagi danau itu bagai dijaga puncak Lancuk. Lancuk
adalah salah satu puncak tinggi Karo yang bertetangga dengan gunung
Sinabung. Sinabung merupakan gunung api dengan tipe Strato atau
berlapis.

Mendaki Sinabung merupakan pilihan yang
tepat untuk menghilangkan kejenuhan. Sepanjang pendakian menuju puncak
masih ditemukan hutan tropis yang indah alami.Hamparan ladang penduduk
yang ditumbuhi sayur,buah dan bunga-bungaan yang berwarna-warni. Dalam
perjalanan di hutan, kita juga akan merasakan bau khas daun-daun dan
pepohonan yang akan ditemui didalam hutan tropis. Selain itu, kita akan
mendengar kicauan burung-burung yang begitu mengoda kita untuk
mengamatinya lebih dekat dengan mengunakan teropong (binocular). Hampir
mencapai puncak akan melalui tantangan berat jalan setapak bebatuan yang
kiri-kanan jurangnya cukup curam.
Puncak Batu Segal
Gunung yang memiliki lembah terukir
indah dari satu punggungan ke punggungan lain, memiliki salah satu
puncak yang paling menantang yakni, puncak Batu Segal. Dikabarkan nama
"Batu segal" diberikan oleh Tetua Karo disekitar kaki gunung. Puncak ini
berbentuk pilar batu yang menjulang tinggi.

Belum lagi pesona kawah Sinabung setia
memuntahkan uap panas. Kawah itu bernama, Kawah Batu Sigala. Kabarnya
kawah itu menyimpan sejuta misteri yang tak terungkap sampai kini.
Sementara di bagian puncak cukup luas dan terjal. Sebelah timurnya
puncak terlihat keindahan Danau toba dan kota Medan dikejauhan. Sebelah
baratnya, keindahan danau lau kawar dan hamparan rumah penduduk
disekitar kaki gunung. Dari puncak terlihat perawakan gunung Sibayak dan
jejeran pengunungan Bukit barisan yang indah. Berada di puncak biasanya
suhu rata-rata 15 derajat celcius.
Status Sinabung
Secara administratif gunung sinabung
termasuk dalam kabupaten Karo yang terletak di kecamatan Simpang empat.
Gunung yang berkaki danau itu masih tergabung dalam Kawasan Ekosistem
Leuser (KEL). Hutan yang dimiliki oleh gunung sinabung merupakan hutan
lindung berupa hutan alam pengunungan yang tergabung dalam Tahura Bukit
Barisan (BB).
Danau Lau Kawar
Berkemah sambil bergitar mengelilingi
api unggun di tepi danau pada malam hari, adalah acara menarik untuk
melepaskan lelah selepas mendaki. Seusai makan malam setelah mendirikan
tenda, Pendaki biasanya menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dan
menjalin keakraban dengan sesama pendaki di tepi danau kawar sambil
bersenda gurau. Sambil merasakan sejuknya udara pengunungan dan
dinginnya udara malam disana pendaki saling menceritakan pengalamannya
selama mendaki. Selain mendaki, biasanya para pengunjung datang hanya
sekedar camping, memancing dan membakar ikan. Kegiatan ini dilakoni
mereka untuk melepaskan stress dan kabur dari rutinitas yang mengekang
kehidupan mereka sehari-hari.

Danau yang airnya jernih itu, sering
pula dimanfaatkan oleh pengunjung untuk mencuci piring bekas sisa -sisa
makanan sehabis camping, menyuci kenderaan, dan membersihkan diri
sehabis mendaki. Berada di kaki gunung sambil memandang keindahan danau
dan puncak Lancuk diseberang, keindahan alam terpancar tiada tara.
Kemegahan puncak Lancuk punya keindahan tersendiri dari enam puncak Karo
lainnya. Keindahan Lancuk menyimpan sejuta pesona yang menyatu dengan
alam disekitarnya. Bilamana bernasib baik, pada sore hari yang cerah
dapat dinikmati sunset (Matahari terbenam) dari tepi danau.

Pendakian dari tepian danau kawar atau
desa Sigarang-gara ke puncak, memakan waktu kurang lebih empat jam.
Jarak dari kota Berastagi ke lokasi titik awal pendakian gunung sinabung
di desa Lau Kawar kira-kira 27 km. Dari kota Medan dapat naik Bus
trayek Medan-Kabanjahe,yakni Sinabung Jaya,Sutra dan Serasi Borneo
dengan ongkos Rp.5000. Sampai di Brastagi atau di Kabajahe turun lalu
mengganti bus jurusan lau kawar mengunakan angkutan pedesaan.

Pendakian dari jalur Danau kita akan
merasakan arti berpetualang yang sebenarnya. Pendakian dari jalur itu
melalui medan cukup terjal dan curam. Namun pendakian dari desa
Mardinding ke puncak Sinabung jarang dilalui pendaki.

Kalau seandainya melalui jalur itu,
dapat ditempuh dari kota Kabanjahe di terminal bus Tugu, dari sana
mengendarai bus ke desa Mardinding. Route perjalanan sekitar 3 - 6 jam
(tergantung dari kondisi fisik) untuk sampai di puncak dan agak susah
untuk mencari air diperjalanan, disarankan untuk membawa air dari desa
Mardinding.

Kondisi perjalanan tidak terlalu curam, hanya
saja sewaktu kita melewati cadas harus hati2 karena kiri-kanan jurang.
Begitu juga dengan jalur desa Sigarang-garang tidak jauh berbeda.
Selamat Mendaki.

Ini bukan di Myanmar tapi di Desa Tongkoh, Kecamatan
Dolatrayat, Kabupaten Karo, SumatraUtara. Tepatnya di objek wisata Taman Alam Lumbini
yang kian ramai dikunjungi wisatawan. Pagoda emas tertinggi di Indonesia yang
berjarak sekitar 55 kilometer dari kota Medan ini nampak semakin padat pengunjung
saat liburan. Menariknya lagi, replika Pagoda Shwedagon ini tertinggi kedua di
antara replica sejenis di luar negeri yang berada di Birma. Dan tercatat
memegang dua rekor MURI yaitu Pagoda tertinggi di Indonesia (rekor pertama) dan
kebaktian dihadiri bhiku terbanyak (rekor kedua).
Rupanya pengunjung di sini tidak hanya mereka yang beragama Buddha
saja, diluar itu banyak yang tertarik dengan keindahan arsitektur pagoda ini
serta keindahan taman alam yang mengelilinginya di tengah-tengah hawa sejuk
Brastagi. Pengunjung tidak dipungut biaya sepeserpun untuk masuk ke objek wisata
ini. Seperti saat itu, kami hanya perlu menulis di buku tamu, nama dan alamat
serta jumlah rombongan. Meski tidak dikenakan biaya sedikitpun, objek wisata
ini patut menjadi contoh. Karena segala fasilitas umum yang disediakan disitu
sangat terawat dan bersih. Mulai dari toilet, fasilitas pelayanan informasi,
taman-taman rekreasi, permainan anak-anak, jembatan gantung sebagai
infrastruktur penyeberang di taman, ditata indah dan disesuaikan dengan suasana
hutan alam di sekelilingnya. Ini menunjukkan bahwa tempat ini dikelola secara
profesional.
Memasuki gerbang utama, setelah mengisi buku tamu, Nampak terhampar
pelataran yang bersih dan luas tepat di depan pagoda yang berdiri megah
berwarna keemasan dengan menara menjulang tinggi ke langit. Pagoda ini memiliki
empat pintu besar yang seluruhnya berhiaskan ornament yang indah dan sangat
detil. Dinding tembok mengelilingi bangunan utama menjadikan pagoda ini
terlihat gagah dan kokoh namun tetap terasa hening dan nyaman. Dari penjelasan
salah seorang staf Taman Alam Lumbini, dalam pagoda ini tersimpan sebanyak
2.958 rupang Buddha, 30 rupang Arahat dan 108 relik suci serta hampir
seluruhnya dibawa langsung dari Myanmar, termasuk puncak pagoda setinggi 46,8 meter di atas stupa. Luar biasa!
Ada beberapa peraturan yang perlu
diperhatikan jika kita ingin masuk ke bagian dalam
pagoda ini. Diantaranya, harus melepas alas kaki, tidak boleh membawa makanan
dan minuman, saat memotret tidak boleh menggunakan blitz, dan tentu saja tidak boleh berisik karena akan mengganggu mereka
yang datang untuk sembahyang. Itulah kenapa meski di dalam pagoda dipadati pengunjung, tetap terasa suasana yang tenang dan damai. Di area pagoda, baik di luar maupun di dalamnya kita bisa jumpai para bhiku yang lalu lalang. Baik bhiku yang sudah berumur maupun
mereka yang masih sangat muda. Dengan santun dan ramah para bhiku ini tersenyum saat
berpapasan dengan para pengunjung.
Kehadiran pagoda ini memang tidak
dapat dipungkiri membawa
suasana dan nuansa
baru di daerah wisata Brastagi yang dikenal karena kesejukan dan keindahan panorama
alamnya. Karena keunikannya ini, meski tidak pernah mempromosikan keberadaannya nyatanya
Taman Alam Lumbini ini selalu ramai wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Para pengunjung ini kebanyakan mendapatkan
informasi tentang objek wisata Taman Alam Lumbini dari teman yang pernah berkunjung. Bahkan ada yang mendapat informasi
dari jejaring sosial. Pantas informasinya cepat
tersebar luas.
Objek Wisata

Selain keindahan pemandangan puncaknya,
aliran air dari sela-sela batuan gunung akan sangat menyegarkan Anda.
Penduduk banyak yang memanfaatkannya sebagai sumber air minum. Air nya
dingin dan sangat jernih. Inilah alasan utama sumber air pegunungan yang
terus mengalir ini menjadi salah satu sumber air untuk air minum
kemasan merek “AQUA”.

Lokasi
Gunung Sibayak berlokasi di dataran
tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Ketinggian Gunung yang
kerap menjadi objek pendakian ini mencapai 2.094 meter dpl. Secara
administratif, hutan alam pegunungan ini masuk dalam dalam kategori
Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan. Puncak tertinggi dari Gunung
Sibayak bernama “Takal Kuda”. Ini adalah bahasa Karo yang berarti
“Kepala Kuda”. Posisi koordinat puncaknya adalah berada pada 97°30′BT
dan 4°15′LS.
Akses
Berangkat dari Kota Medan, Anda akan
menempuh jarak sejauh 77 km dengan waktu kurang lebih 2 jam untuk sampai
di Berastagi. Anda bisa memilih kendaraan roda dua atau roda empat.
Setelah itu, untuk mencapai lokasi, terdapat dua pilihan rute,
diantaranya perjalanan dari Berastagi atau dari Desa Semangat Gunung.
Terdapat tiga pintu masuk hutan gunung yang bisa Anda pilih untuk menuju puncak Gunung Sibayak.
Menelusuri jalan setapak sepanjang hutan tropis dan hamparan tebing
curam. Jalur masuk tersebut adalah melalui Desa Raja Berneh (Semangat
Gunung), Jalur 54, Penatapan jagung rebus dan Jaranguda yang berjarak
sekitar 500 meter dari Kota BerastagiMenyusuri Lekuk Keindahan Tanah Karo

Majua-jua. Orang Jakarte punya Puncak, Urang Bandung
punya Lembang. Dan tak mau ketinggalan, Berastagi menjadi kebanggaan
orang Medan. Nikmati secara langsung keelokan salah satu kota termahal
di monopoli nasional. Berada di ketinggian 1.220 meter di atas permukaan
laut, terbayang dong bagaimana sejuknya. Belum lagi, kota yang terletak
70 km arah selatan Kota Medan ini menjadi gudangnya buah-buahan serta
sayur mayur yang super segar.
Pepohonan hijau ikut berliuk di sepanjang
jalan. Tak lupa jejeran kedai yang menjajakan jagung bakar, menghiasi
perjalanan Anda selama 2 jam melintasi jalan raya Medan-Berastagi.
Berendam sejenak untuk memulai akhir
pekan Anda? Hmm… tampak menjadi ide yang menyenangkan yah. Putar kemudi
Anda menuju pemandian air hangat di Desa Semangat Gunung. Kepulan asap
belerang, menunggu untuk memanjakan diri Anda. Hangatnya air belerang
sungguh relaksasi yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Tak jauh dari Desa Semangat Gunung, Anda
bisa menemukan pemandian air hangat tradisional yang konon telah ada
sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Desa Lau Debuk-debuk. Kolam ini
memang jauh lebih sepi dibanding kolam-kolam yang sudah berfasilitas
modern.
Namun, menurut cerita, kolam pemandian
air hangat yang ada di kawasan wisata pemandian ini hanya sepi di
saat-saat tertentu saja, karena pada hari-hari yang dianggap keramat,
pemandian ini dipenuhi para peziarah. Lihat saja jejak yang ditinggalkan
para peziarah. Sesajen, jeruk dan sampah sampo. Oh ya, jeruk dipakai
saat memandikan raga, bagi yang meyakininya bisa membersihkan tubuh dari
sakit dan ruh jahat. Boleh percaya , boleh tidak. Awal liburan yang menarik bukan??
Lanjutkan perjalanan Anda menuju Bukit
Merek, Kabupaten Karo, tepat di ketinggian 1500 meter dari permukaan
laut, Taman Simalem dibangun di atas tebing yang cukup curam, dengan
visi agrowisata dunia. Pantas saja jika 206 hektar lahan resort, tertata
hijau nan apik.
Anda ingin menyaksikan karunia Tuhan yang membentang luas, taman Simalem tempatnya.
Berkebun, tracking, hingga outbond bisa
Anda habiskan di taman wisata ini. Bagi Anda yang ingin lebih dekat
dengan alam, taman simalem resort menyuguhkan alternatif penginapan
yang nyaman meski berada di rerimbunan hutan.
Berkeliling taman
buah sudah biasa, saatnya Anda berkeliling taman labirin untuk mencoba
peruntungan Anda. Sejak diresmikan pada tahun 2011, taman labirin dengan
panjang setengah kilometer ini, memiliki tiga level ini menjadi salah
satu permainan wajib kunjung wisatawan. Walaupun agak bingung tapi
seruuu!
Dan begitu Anda tiba di ujung taman.
Rasanya benar-benar seperti berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke
tepian. Bernyasar-nyasar dahulu, bersenang-senang kemudian. Hutan,
gunung, kebun, Danau Toba, seakan menyatu tanpa sekat pemisah. Bak
pesona negeri di atas awan.
Ada satu lagi permainan baru di taman
Simalem Resort, yang rugi jika tak Anda coba. Bermain golf, di antara
hamparan kebun teh dan indahnya Danau Toba. Jangan khawatir jika tidak
membawa stick golf, pihak Simalem menyediakannya untuk Anda. Lapangan
golf seluas 16 hektar ini memiliki 9 hole.
Kunjungan Anda ke Simalem Resort, tak
akan lengkap tanpa bertandang ke Pearl of Lake Toba Plaza. Dari
ketinggian 500 meter, Danau Toba nan cantik, terhampar bak permadani
yang akan memanjakan Anda. Di spot inii, berfoto narsis adalah wajib
hukumnya.
Dikaruniai
dengan cuaca yang sejuk, membuat Berastagi menjadi daerah potensial
untuk bercocok tanam, terutama berkebun. Buah markisa, jeruk manis ,dan
terong belanda menjadi buah wajib icip di brastagi. Banyak orang
Indonesia yang lari dari pajak, tapi di Berastagi, beraneka ragam
wisatawan baik lokal dan wisatawan, memburu pajak di daerah Berastagi.
Yah, pajak sebutannya. Yang berarti pasar.
Terletak di daerah tugu perjuangan,
Berastagi, pajak buah ini menjual berbagai buah-buahan khas Karo. Satu
hal yang perlu diperhatikan saat Anda berbelanja adalah harga buah bisa
ditawar tapi menawarnya jangan kejam-kejam, karena harga buah di sini
relatif sangat murah.
Nah bagi Anda bagi pecinta
bangunan-bangunan megah, sasarkan diri Anda di Taman Alam Lumbini, Desa
Tongkoh. Anda akan disambut oleh bangunan emas nan megah yang merupakan
stupa tertinggi di Indonesia, Replika Pagoda Shwedagon. Pagoda ini juga
merupakan replica kedua tertinggi di AsiaTenggara.
Sejak tahun 2010, replika Pagoda
Shwedagon ini menjadi incaran wisatawan yang berkunjung ke Berastagi.
Bagian dalam pagoda ini juga tak kalah megah. Terdapat empat rupang
Buddha utama, terpampang di bagian tengah ruangan. Varada Mudra,
Dhammacakka Mudra, Bhumiphassa Mudra, dan Jhana mudra. Belum lagi 8 choanteng yang berisi 1118 stupa Buddha. Di langit-langit pagoda tergantung dengan cantik lentera-lentera.
Di dalam pagoda, Anda bisa membeli
lilin-lilin untuk berdoa. Bagi Anda yang bukan penganut Buddha pun, juga
boleh berdoa kepada Yang Maha Kuasa.
Usai mengagumi megahnya Shwedagon,
saatnya menyambangi air terjun Sipiso-piso. Hiiii dari namanya seram
yah, tajam bak pisau. Hmm… kira-kira setajam apa yah…
Untuk dapat mencapai lokasi air terjun,
Anda harus melawan lelah menaklukkan ribuan anak tangga yang cukup
terjal dan curam. Tapi jangan khawatir, cantiknya danau toba akan
senantiasa menemani Anda dalam perjalanan. Perjalanan panjang pun tak
akan terasa begitu melelahkan. Jangan lupa untuk membawa minuman, agar
anda tidak mengalami dehidrasi yah.
Suara air terjun dan sejuknya perbukitan,
menggenapi lelah Anda yang terbayar lunas. Dijamin Anda akan akan malas
untuk beranjak pulang. Walaupun lelah, tak boleh lupa untuk bergaya yah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar